Monday, 6 May 2019

Keunikan Negara Islam Menyambut Ramadan

1. Arab Saudi
  Arab Saudi memiliki sebuah “Meriam Ramadan” di Mekkah Al-Mukarramah yang digunakan sebagai tanda masuknya bulan suci ramadan. Meriam itu juga difungsikan sebagai tanda masuknya waktu berbuka puasa, tanda waktu sahur, tanda tibanya waktu Imsak dan masuknya tanggal 1 Syawal. Meriam ini senantiasa menggelegar di setiap harinya di bulan puasa.
Di Arab Saudi tidak ada istilah waktu imsak. Penanda dimulainya puasa adalah azan subuh, bahkan ada yang baru berhenti makan pada detik-detik azan subuh berkumandang
Selama ramadan, pelaksanaan hukuman mati pun ditangguhkan dan seluruh restoran di seluruh penjuru Arab Saudi, tutup. Mereka yang tidak berpuasa pun, dilarang makan di sembarang tempat. Selama 30 hari bulan ramadan, segala hal yang bersifat keduniawian dihentikan.



2. Turki
Di Turki, umat muslim merayakan datangnya bulan ramadan dengan memasang Mahya (lampu khas Turki). Selama bulan ramadan, akan banyak dijumpai mahya yang menggantung menerangi hampir di setiap sudut jalan di Istambul.
Satu jam sebelum waktu sahur tiba, pemuda Turki akan berpakaian rapi dan berkeliling kota sambil mengetuk gendang tanpa henti. Tujuannya adalah untuk membangunkan penduduk agar tidak melewatkan waktu sahur. Masyarakat Turki menyebut tradisi ini sebagai El-Mesaharaty.
Masyarakat Turki memiliki tiga peringkat berbuka. Pertama, makan sup dan roti. Kedua, makan besar, seperti kebab. Iftar ditutup dengan manisan baklava atau pasta.
Masyarakat Turki pada malam ke-27 Ramadhan tentu memperbanyak ibadahnya. Mereka solat tasbih, bertadarus, dan diteruskan dengan saling bersalaman dan berpelukan sebagai tanda saling memaafkan.

3. Palestin
Meski dikenal sebagai negara yang berada di tanah peperangan, namun kegiatan di Palestin dalam menyambut bulan ramadan terbilang cukup unik. Umat muslim di Palestin akan memasang lampu-lampu ramadan di depan rumah dan sepanjang kota.
Tradisi Iftar Atar merupakan salah satu kegiatan di bulan Ramadan yang kerap dilakukan warga Palestin. Iftar Atar ini adalah acara berbuka bersama ala penduduk Palestin. Biasanya dalam acara ini para penduduk Palestin akan menjamah hidangan khas Timur Tengah seperti salah satunya yakni falafel.
Di bulan Ramadhan seluruh umat Muslim di Palestin mendapat tempoh waktu bekerja lebih pendek dari hari biasa. Waktu bekerja dipendekkan selama 1-2 jam.
Orang palestin memiliki sebuah tradisi unik ketika Ramadhan iaitu menjamah makanan penutup iaitu kudapan khas timur tengah bernama Katayef. Katayef adalah sebuah makanan seperti pastri yang diisi dengan kayu manis dan keju putih yang disajikan dengan sirap gula diatasnya. Katayef adalah kudapan khas di bulan Ramadhan.


4. Mesir
Mesir adalah sebuah negara yang memiliki cara unik dalam menyambut bulan suci Ramadan. Bagi negara jiran Palestin ini, budaya seperti Fanous (lampu), Kunafa, dan Qatayef (makanan pencuci mulut khas Mesir, khusus di bulan Ramadhan), adalah hal yang tidak boleh dipisahkan dengan bulan suci tersebut. 
Cara unik ini sudah berlangsung sejak dinasti Fattamiyah lho. Tujuan dari pemasangan lampu ini adalah untuk menyambut kedatangan pasukan Rada yang berkunjung ketika bulan puasa. Hingga akhirnya tradisi tersebut masih dilakukan hingga sekarang.
Orang Mesir berbuka puasa dengan membuat minuman khusus, iaitu “Qamar El-Din” (jenis minuman yang dicampur buah aprikot, kacang dan kelapa)
Tradisi lain adalah Maldah Rahman, atau ‘Hidangan Kasih Sayang’. Maldah Rahmah ini adalah tradisi memberi makanan untuk orang-orang yang berbuka puasa.


5. China
Warga muslim China memiliki tradisi yang dinamakan Muqam. Muqam adalah sebuah tradisi unik menyambut datangnya puasa berupa tari-tarian dan nyanyian. Biasanya ini dilakukan oleh umat muslim Kashgar di China.
Selama bulan Ramadan, negeri Panda ini juga memiliki tradisi unik. Penduduk Muslim China banyak datang dari suku Hui dan Uighur dan mereka saling memberikan makanan kepada sesama penduduk Muslim. Walaupun kabarnya China adalah negara makmur, namun kegiatan ini tetap dilakukan untuk mempererat persaudaraan sesama Muslim.


6. India

Masyarakat muslim di India memiliki tradisi unik menyambut ramadan, khususnya bagi kaum lelaki. Kaum lelaki muslim India akan menghiasi mata mereka menggunakan celak atau di India lebih dikenal dengan sebutan Kohl.

Umumnya, masyarakat India berbuka puasa di masjid atau surau kecil. Hal ini salah satu cara untuk membangun kekeluargaan. Biasanya, muslim India akan berbuka di depan masjid bersama dengan masyarakat lainnya.
Untuk hidangan, biasanya dimasak di rumah para penderma. Bahkan, di India terdapat makanan khusus untuk berbuka puasa iaitu bihun yang dimakan bersama dengan buah-buahan manis. Selama bulan Ramadhan penjualan bihun akan meningkat
Selain itu saat Ramadhan tiba di setiap masjid biasanya juga menyediakan ganghui. Ganghui adalah sejenis sup yang di buat dari terigu, beras, dan potongan daging. Makanan ini biasanya menu wajib yang di sediakan di masjid untuk berbuka puasa.
Masing-masing wilayah di India memiliki juadah yang berbeza untuk berbuka puasa. Di India Selatan, seperti di Tamil Nadu dan Kerala, kerap menikmati nombu kanji.  Nombu kanji merupakan bubur nasi yang dimasak bersama daging sapi atau domba dilengkapi dengan kacang hijau, bawang bombai dan rempah-rempah. Seperti kunyit, kayu manis, jintan, dan cengkih.
Umumnya, makanan ini disajikan bersama bonda, bajji dan vada. Makanan tersebut adalah gorengan khas India.  Sementara itu, haleem menjadi makanan yang kerap dimakan di perbatasan India Utara dan India Selatan, Hyderabadi. Meskipun ini termasuk hidangan Arab, namun setelah diubahsuai dengan aneka macam rempah khas India, makanan ini menjadi hyderabadi haleem.
Hyderabadi merupakan bubur yang terbuat dari gandum, daging lembu atau kambing, bawang bombai, garam masala, ketumbar, dan ghee. Kabarnya, makanan ini sangat istimewa dan menjadi sajian yang cukup sering dikirim kepada umat muslim India yang berada di luar negeri.


Rujukan:

1. Koran Sindo
4. Somia
5. Agus Yulianto
6. Nurdiani Latifah




No comments:

Post a Comment